Minggu, 01 April 2018

Cara Mengobati Lele yang Sakit Secara Efektif dan Cepat


Menjadi petani lele bisa dibilang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan menjadi seorang pedagang lele. Kenapa? Karena petani harus siap menghadapi gagal panen yang suatu waktu bisa saja dialaminya. Yah, momok yang menakutkan bagi petani lele yakni penyakit yang berupa bakteri, jamur maupun parasit. Celakanya, penyakit tersebut umumnya bersifat menular, sehingga bisa menyebabkan semua ikan lele penyakitan dan akhirnya mati.

Namun, Anda jangan takut dahulu, karena seperti pepatah, “setiap penyakit pasti ada obatnya” bukan? Asalkan ditangani secara cepat dan tepat. Makanya, Anda harus memahami jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ikan lele dan cara pengobatannya.

Yuk, kenali sebab-sebab timbulnya penyakit, jenis-jenis penyakit dan cara mengobati lele yang sakit!


Penyebab lele terserang penyakit

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan lele yang Anda budidayakan terkena penyakit. Mulai dari membeli bibit yang sudah sakit, sehingga saat ditebar terjadi kematian massal. Selain itu, penyakit datang akibat air yang kotor dan jarang diganti. Perlu diingat, ikan lele setiap hari diberi makan dan mengeluarkan kotoran yang lama kelamaan menumpuk dan menggumpal. Hal ini bisa menyebabkan air kotor dan bau, sehingga lama kelamaan menjadi racun amoniak. Nah, kalo seperti itu, lele akan mati keracunan. Air yang kotor juga menimbulkan berbagai bakteri, jamur dan parasit. Mengganti air secara rutin menjadi solusi dari timbulnya penyakit. Yah, sebaiknya lakukan penggantian air tiap 5 hari sekali. Agar tak boros air, buang air sebanyak 50 persen saja dan ditambah air yang baru sebanyak air yang dibuang. 

Selain karena kualitas bibit dan air yang buruk, penyakit lele juga bisa dikarenakan pemberian pakan yang terlalu banyak. Pakan yang tersisa bisa  merusak kualitas air dan menimbulkan penyakit. Satu hal lagi yang sering tak disadari yaitu sortasi dan penyerokan ikan yang terlalu kasar. Jika penyerokan lele terlalu kasar dapat membuat lele luka dan stress yang berujung kematian.

Penyakit karena bakteri dan cara pengobatannya

Penyakit yang menyerang ikan lele bervariasi jenisnya, sehingga cara pengobatannya pun berbeda satu sama lainnya. Setidaknya ada 7 jenis bakteri yang sering menyerang ikan lele, antara lain dengan istilah ilmiahnya Pseudomonas. Bakteri ini menyebabkan borok pada kulit, kurus, lemah dan tidak nafsu makan. Cara mengobatinya, beri antibiotik sesuai dosis, kemudian karantina ikan yang sakit selama kurang lebih 7 hari. Tiap harinya, lakukan perendaman dengan larutan kimia obat Oxytetracyclin dosis 25-30mg. Ingat, selama pengobatan berlangsung, Anda harus tetap menjaga kualitas air yang digunakan.

Ada juga jenis bakteri Aeromonas hydrophila. Tandanya lele yang terserang penyakit ini kulitnya terlihat gelap, kasar dan pendarahan. Ikan juga kesusahan bernafas dan lemah. Untuk pengobatannya bisa dengan antibiotik dan lebih ampuh lagi menggunakan Terramycine 25-30mg dengan mencampurkan larutan ini pada pakan selama 10 hari.
Selain itu, bakteri sejenis lainnya Aeromonas punctata. Bakteri ini menginfeksi kulit kepala, badan belakang, insang dan sirip. Sementara untuk pengobatannya bisa menggunakan antibiotik dan juga Oxytetracyclin.

Selanjutnya ada juga bakteri jenis Columnaris dan Penduncle atau jenis bakteri yang disebabkan karena suhu kolam Anda terlalu dingin. Tandanya, lele terkena borok di kulit dan daging. Terjadi pendarahan di hati, ginjal dan limpa. Jika lele Anda terserang penyakit semacam ini bisa juga menggunakan antibiotik sesuai dosis dan diberi Oxytetracyclin.

Keenam, bakteri Edwardsiella. Bakteri ini menyerang mata dan tubuh samping ikan terlihat menonjol. Borok, luka-luka kecil di kulit dan pendarahan. Jika terserang penyakit ganas ini bisa menggunakan kimia obat Sulphanamide 100-200 mg. Caranya, taburkan obat tersebut pada kolam selama pengobatkan yang memakan waktu kurang lebih 4 hari.

Ketujuh, bakteri TBC (Tuberculosis). Yah, tidak hanya manusia yang terserang TBC, ikan pun bisa terserang bakteri ini. Tandanya, perut lele membengkak. Terdapat bercak-bercak pada hati dan warna kulit terlihat gelap. Untuk pengobatannya bisa menggunakan antibiotik dan larutan oxytetracyclin. Karantina ikan yang sakit kemudian campurkan larutan ini kedalam pakan dengan dosis 0.5 mg per kg pakan.

Serangan jamur

Setidaknya ada 2 jenis jamur yang sering menyerang ikan lele. Pertama bakteri Saprolegnia (jamur putih seperti kapas). Tandanya, sirip lele ditumbuhi benang halus seperti kapas. Tubuh luka dan lemah. Bakteri ini bisa ditangkal menggunakan larutan Malachyte Green Oxalate 2,5 -3mg. Caranya, ikan direndam dengan larutan tersebut selama 30 menit.

Kedua, jenis jamur white spot (bercak putih dan gatal). Tandanya, timbul bercak putih pada sirip dan insang. Lele sering timbul ke permukaan dan sering menggesekan badannya ke dinding kolam karena gatal. Jika terserang jamur ini pisahkan lele yang sakit, kemudian puasakan selama 2-3 hari. Rendam lele yang sakit menggunakan larutan formalin 25cc per meter persegi.

Serangan parasit

Selain karena jamur dan bakteri, kematian lele bisa karena terserang parasit jenis Gyrodactilus sp & Dactylogyrus sp. Bakteri ini membuat lele sering menggesekan badannya pada benda keras, siripnya rontok, kulit kusam dan terlihat kurus. Jika lele Anda mengalami tanda-tanda tersebut, segara lakukan penggantian air. Turunkan ketinggiannya hanya 5-10 cm saja. Plus, kurangi kepadatan ikan. Pisahkan lele yang sakit dan rendam dalam larutan formalin 250 cc per meter persegi air selama 15 menit.

Pengalaman penulis saat lele terserang penyakit

Penulis sendiri pernah gagal panen di awal-awal budidaya akibat kelalaian penanganan. Namun, untuk serangan penyakit yang kedua kalinya penulis langsung mengobatinya menggunakan bahan alami dan juga kimia. Yah, saat itu penulis menggunakan antibiotik alami berupa daun papaya. Caranya, ambil daun papaya kira-kira 5 batang, kemudian diblender dan dicampurkan dengan air sebanyak 1 ember. Lalu, taburkan pada kolam lele yang terkena penyakit. Pemberian antibiotik ini berlangsung selama seminggu berturut-turut. Sebelum ditabur jus daun papaya, air kolam harus diturunkan dengan ketinggian hanya 5cm saja agar pengobatan lebih efektif. Setelah setengah hari, tambah ketinggian air hingga 10cm. Selama pengobatan ini pemberian pakan jangan terlalu banyak. Jika ada lele yang mati, segara buang atau kubur agar tidak menjadi biang penyakit. Dan, alhasil setelah kurang lebih seminggu masa pengobatan lele kembali sehat serta nafsu makan kembali pulih.


Selain menggunakan jus daun papaya, pengobatan pada ikan lele yang sakit juga bisa menggunakan obat-obatan kimia yang beredar di pasaran. Antara lain seperti Enrosol dan Inrofloxs. Untuk Enrosol caranya dicampurkan dengan pelet ikan, sedangkan untuk Inrofloxs bisa dilarutkan di kolam ikan dan juga dicampurkan melalui pakan. Khusus untuk Inrofloxs, jika ditaburkan ke air kolam disarankan untuk mengganti air sebanyak 50 persen setelah 6 jam pemberian obat.






Semoga bermanfaat!

Sumber : ( dari berbagai sumber )

Cara Mengobati Lele yang Sakit Secara Efektif dan Cepat

Menjadi petani lele bisa dibilang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan menjadi seorang pedagang lele. Kenapa? Karena petani har...

Harga ikan segar terbaru