Senin, 18 September 2017

Ingin Beli Ikan Hias Harga Murah? Datang Saja ke Parung

Selain terkenal sebagai sentra ikan lele, Parung, Bogor juga dikenal sebagai pusat ikan hias. Yah, bagi Anda yang hobi dengan ikan hias dan ingin mendapatkan harga grosiran, datang saja ke Pasar Parung. Disini, sekitar 1000 an orang pembeli datang setiap kali pasar dibuka. Dengan luas area kurang lebih 800 meter persegi. Maka tak berlebihan jika pasar ini dijuluki sebagai pasar ikan hias terbesar di Indonesia.

Pasar ikan hias Parung sudah tersohor di kalangan pecinta ikan hias. Umumnya yang datang adalah para penjual ikan hias yang memiliki toko dari wilayah Depok, Tangerang Selatan dan Jakarta. Bahkan, tak jarang pembeli dari Bandung, Banten, Lampung  hingga Bengkulu berlangganan ke pasar ini. Di tempat ini Anda bebas memilih ikan hias, karena jumlah pedangangnya mencapai 250-an pedagang. Beragam ikan hias seperti Koi, Predator, Cupang, Guppy, Tetra, Moli, Arwana dan berbagai jenis ikan hias warna-warni lainnya. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 5000 hingga ratusan ribu. Tergantung ukuran dan jenisnya. Ikan-ikan hias ini disuplay dari para pembudidaya di kecematan Ciseeng, Parung hingga Sukabumi.

Saran penulis, saat datang ke pasar ini Anda tidak perlu sungkan melakukan tawar-menawar agar mendapatkan harga yang lebih murah. Perlu diketahui juga, pasar ikan hias Parung tidak buka setiap hari, melainkan hanya buka di hari Senin, Rabu dan Jumat mulai pukul 01:00 pagi hingga jam 09:00 pagi.

Lokasinya mudah dijangkau, tidak jauh dari terminal Parung. Dari arah UIN Ciputat Anda  tinggal lurus saja ke arah Bogor melalui jalan raya Sawangan-Depok, sampai bertemu masjid raya Parung atau Mall Parung. Lokasinya hanya 100 meter di belakang masjid raya Parung. Atau, jika Anda dari arah Bogor Kota, tinggal ambil jurusan Salabenda, kemudian lurus ke arah Parung hingga ketemu terminal Parung.

Minggu, 10 September 2017

Cara Pengemasan Ikan Nila Agar Selamat Sampai Tujuan

Ikan nila bisa dibilang ikan yang paling “ringkih” atau mudah mati dibandingkan ikan tawar lainnya. Yah, inilah salah satu penyebab kenapa para petani maupun pedagang ikan sering merugi. Tapi, bukan berarti tidak ada cara untuk mengangkut ikan nila dari tempat budidaya ke tempat penjualan. Kuncinya, hanya di penanganan pemanenan yang benar dan pengemasan yang apik.

Cara Pemanenan ikan nila

Mulai dari saat pemanenan. Ikan nila tidak boleh dipanen sembarangan. Pada tahap ini pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Pengambilan ikan tidak boleh kasar, melainkan harus perlahan-lahan tetapi cepat. Pastikan ikan dimasukan ke dalam bak berisi air bersih dan langsung pindahkan ke tempat penampungan sementara yang sirkulasi airnya jalan. Jangan terlalu lama dan menumpuk ikan di dalam bak, karena bisa kehabisan oksigen dan langsung mati.

Karantina ikan nila

Setelah dipanen, diamkan ikan nila minimal dua hari dua malam, sebelum diangkut ke tempat penjualan. Apabila nila langsung diangkut saat itu juga, penulis tidak menjamin ikan akan hidup hingga ke tempat tujuan. Perlu diketahui juga, pada tahap karantina ini, ikan nila sudah pasti akan mengalami penyusutan bobot. Karena itu, pembeli sebaiknya menimbang ikan nila setelah di karantina.

Pengemasan ikan nila

Seperti halnya ikan tawar lainnya, pengemasan ikan nila bisa menggunakan plastik bening ukuran 40x60 jenis PE yang agak tebal. Tapi sebelumnya cek terlebih dahulu apakah plastic yang akan digunakan bocor atau tidak. Selanjutnya, masukan es batu saat pengemasan. Kenapa es batu? Hal ini untuk menjaga agar ikan tidak mudah stress dan tetap tenang selama perjalanan. Mengingat ikan nila memiliki duri yang tajam di punggungnya, yang sangat mungkin menusuk plastik. Jika plastik kemasan tertusuk, otomatis gas oksigen akan keluar dan bisa dipastikan “innalillahi.”
Setelah memberi es batu, Anda juga bisa menaburkan sedikit garam untuk menjaga kualitas air. Tak lupa lapisi plastik untuk mengantisipasi kebocoran. Apabila ikan dan es batu dan garam sudah dimasukan, keluarkan angina yang ada di dalam plastik, kemudian isikan gas kedalam kantong plastik dan langsung ikat memakai karet. Pastikan mengikatnya dengan kencang dan rapat.

Yang tak kalah penting

Selain memberi es batu dan garam, pengemasan ikan nila tidak boleh kebanyakan. Idealnya tiap kantong cukup 5 kilo saja. Sebab jika terlalu banyak ikan akan sesak karena menumpuk.
Tips di atas berdasarkan pengalaman penulis, karena sebelumnya penulis pernah mengalami salah penanganan dan mengalami kerugian.


Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

Sabtu, 09 September 2017

Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal untuk Pemula

Ikan apa yang cocok dibudidayakan di darat? Tentunya ikan lele, bukan? Yah, ikan berkumis panjang ini bisa dibesarkan di kolam terpal atau beton dengan mudah, karena ikan ini memiliki daya tahan yang lebih kuat alias tidak mudah mati dibandingkan ikan tawar lain. So, bagi Anda yang ingin memanfaatkan lahan kosong menjadi sumber penghasilan, tak ada salahnya mencoba budidaya lele. Apalagi harga lele pedaging saat ini relatif stabil.

Tapi, sebelumnya jangan lupa pelajari terlebih dahulu cara membudidayakannya, agar meraih untung sesuai yang diharapkan. Nah, berikut ini tips dan langkah memulai membudidakan ikan lele menggunakan kolam terpal!

Siapkan kolam terpal

Untuk langkah awal percobaan, sebaiknya siapkan kolam terpal kapasitas 1000 ekor. Panjang kali lebarnya sekitar 2 x 3 meter persegi, dengan ketinggian 50 cm. Saran penulis, gunakanlah kayu reng atau kaso, sehingga cukup kuat dan tidak mudah patah ketika menahan beban air. Atau bisa juga menggunakan bambu belahan. Selanjutnya, gunakan terpal yang agak tebal agar daya tahannya lebih lama. Anda juga bisa menggunakan spanduk baliho bekas yang lebih tebal dari terpal dan harganya sudah barang tentu lebih murah.

Setelah kolam terpal selesai, isilah dengan air bersih. Endapkan selama 2-3 hari sebelum diisi bibit. Kemudian berikan garam secukupnya untuk menangkal penyakit jamur dan penyakit lainnya yang sangat mungkin menyerang lele.

Pilih bibit lele berkualitas

Anda bisa memilih bibit lele berkualitas jenis lele Jumbo atau Sangkuriang. Perlu diketahui, bibit lele berkualitas bagus bisa dilihat dari ciri-cirinya. Pastikan lele masih terlihat gesit. Tidak ada yang mati atau lemah. Belilah bibit lele dari petani langsung yang dijamin masih segar dan harganya lebih murah. Untuk harga bibit lele pedaging Anda bisa membeli bibit ukuran 9-10 cm. Harganya sekitar Rp 200- Rp 250 per ekornya.

Pemberian pakan

Lele bisa dibilang ikan yang sangat rakus dan gembul, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dari jenis ikan lainnya. Akan tetapi, pemberian pakan tidak boleh berlebihan. Jika terlalu kekenyangan, otomatis lele bisa mati. Karena itu, berilah pakan secukupnya tapi lebih sering, 2 atau 3 kali sehari. Gunakan pakan pelet min 2 yang biasanya diecer Rp 10.000 - 11.000 per kilonya. Harga pelet per karungnya antara Rp 280 ribu  - 300 ribuan dengan berat total 30 kg.

Kebutuhan pakan dan masa panen

Untuk menghasilkan 1 kwintal lele dari 1000 ekor, membutuhkan pelet sekitar 100 kilogram dengan perhitungan FCR (kebutuhan pakan) 1,0. Dan, untuk waktu tanamnya sekitar dua bulan atau lebih. Berdasarkan pengalaman penulis dan petani ikan lainnya, budidaya lele di kolam terpal memang agak lebih lama dibandingkan kolam empang. Namun, kelebihan kolam terpal antara lain terhindar dari hama ular, belut dan lainnya, sehingga tingkat mortalitasnya bisa lebih rendah.

Perawatan kolam

Lakukan penggantian air secara rutin 5 hari sekali atau seminggu sekali agar air tidak berbau dan mengganggu lingkungan. Yah, jangan heran jika air cepat bau, karena memang budidaya lele di kolam terpal tidak memiliki sirkulasi seperti di kolam empang. Mau tidak mau, Anda harus rajin mengganti air. Selain tidak berbau, penggantian air dapat mencegah serangan penyakit. Jangan lupa setiap kali melakukan penggantian air, taburkan garam dan super tetra.

Keberhasilan budidaya

Faktor keberhasilan budidaya lele sangat ditentukan dari tingkat kematiannya (mortalitas). Kematian bisa disebabkan karena serangan penyakit yang timbul dari sumber makanan dan air. So, pilihlah pakan berkualitas terjamin. Lakukan perawatan secara rutin dan kontrol penggunaan air. Pastikan ukuran PH air normal, jika terlalu dingin lele akan cepat sakit. Terutama saat setelah hujan turun, biasanya PH air akan cepat berubah. Solusinya, tambahkan air dari tandon yang sudah mengendap. Atau bisa juga dengan cara mengaduk-aduk air kolam. Untuk memudahkan pemeriksaan PH air, belilah alat ukurnya yang dijual di toko atau online.

Selamat mencoba, semoga sukses!





Cara Mengobati Lele yang Sakit Secara Efektif dan Cepat

Menjadi petani lele bisa dibilang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan menjadi seorang pedagang lele. Kenapa? Karena petani har...

Harga ikan segar terbaru